Rupiah Keok Terhadap Dolar Menjelang Rapat Bank Sentral AS

Rupiah Keok Terhadap Dolar Menjelang Rapat Bank Sentral AS Rupiah Keok Terhadap Dolar Menjelang Rapat Bank Sentral AS

BERITA - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali ditutup medengkik jelang kencang Federal Open Market Commiittee (FOMC) yang dimulai esok hingga Kamis (25/1). Sikap hati-hati pemain pasar membuat rupiah medengkik. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/1), rupiah mebenyai 0,10% ke Rp 14.350 per dolar Amerika Serikat (AS). Kompak, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah mebenyai 0,22% ke Rp 14.358 per dolar AS. 

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana memproyeksikan rupiah energi kembali terdepresiasi atau melemah pada perdagangan, Rabu (26/1). Penyebabnya, karakter pasar masih berhati-hati bersama wait and see hasil ketat FOMC pada Kamis menberlabuh. 

Apalagi, sinyal hawkish Federal Reserve kuat. "Pelaku pasar tidak hanya menanti arah kenaikan suku bunga AS, tetapi juga menanti gendutan tapering off apakah buat lebih gendut lagi dan kapan The Fed melakukan penjualan obligasi US Treasury," kata Fikri, Selasa (25/1). 

Senada, Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan fokus pelaku pasar tertuju demi pertemuan The Fed hadapan pekan ini. Sementara, isu kenaikan suku bunga AS maka tiga kali hadapan tahun ini menyokong dolar AS menguat. Sementara, rupiah belum bisa menguat karena sentimen atas jauh didalam negeri pun cenderung menekan. Penyebabnya, Indonesia sedang was-was terkait penyebaran omicron bahwa naik. 

Fikri memproyeksikan rupiah mau berguncang dalam antara Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.470 per dolar AS pada Rabu (26/1). Sedangkan, Andian mengekspektasikan rupiah berada dalam Rp 14.270 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS. 

Cek Berita selanjutnya Artikel yang lain di Google News